Monday, April 02, 2018

Apakah Makhluk Jin Juga Masuk Surga?

apakah jin masuk surga?

History of IslamicSurga dan neraka, apakah hanya khusus untuk manusia, atau juga bagi jin?


Adapun neraka, maka jin dan manusia akan masuk ke dalam neraka, berdasarkan dalil tegas (nash)dari Al-Qur’an dan juga ijma’ ulama. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
“Dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia.” (QS. Al-A’raf [7]: 179)
Maksudnya, Kami menciptakan (penghuni) jahannam mayoritasnya dari kalangan jin dan manusia.
Allah Ta’ala berfirman,

قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ
“Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu.” (QS. Al-A’raf [7]: 38)
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Jin,

وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا (14) وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا (15)
“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka jahannam.” (QS. Al-Jin [72]: 14-15)
Adapun masuknya manusia yang beriman (mukmin) ke dalam surga, tentu saja ini telah jelas berdasarkan dalil tegas dan juga ijma’. Sedangkan apakah jin yang beriman juga akan masuk surga, para ulama berselisih pendapat dalam hal ini. Pendapat yang lebih tepat adalah mereka juga akan masuk surga.
Dalil tentang masalah ini terdapat dalam surat Ar-Rahman, ketika Allah Ta’ala mengajak berbicara jin dan manusia, Allah Ta’ala mengatakan,

يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسِيمَاهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِي وَالْأَقْدَامِ (41) فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (42) هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ (43) يَطُوفُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيمٍ آنٍ (44) فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (45)
“Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?  Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air mendidih yang memuncak panasnya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman [55]: 41-45)
Ayat di atas berkaitan dengan masuknya mereka ke dalam neraka, tanpa keraguan sebagaimana dalil-dalil yang telah disebutkan.
Kemudian Allah Ta’ala berfirman,

وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ (46) فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (47)
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman [55]: 46-47)
Yang diajak bicara dalam ayat tersebut adalah jin dan manusia. Sampai pada ayat selanjutnya yang juga berbicara tentang dua surga tersebut,

لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ (56) فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (57)
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman [55]: 56-57)
Oleh karena itu, pendapat yang lebih tepat adalah bahwa jin yang beriman juga akan masuk surga berdasarkan nash (dalil tegas) dari Al-Qur’an, sebagaimana halnya dengan manusia yang beriman. Karena hal ini sesuai dengan kesempurnaan keadilan Allah Ta’ala. Barangsiapa yang beramal dalam rangka meraih pahala dari sisi Allah Ta’ala, maka tentu Allah Ta’ala akan membalasnya.
Hal ini juga merupakan kandungan dari firman Allah Ta’ala dalam hadits qudsi,

إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي
“Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari no. 7422 dan Muslim no. 2751)
Jika ada yang mengatakan, jin kafir masuk neraka, sedangkan jin mukmin tidak masuk surga, konsekuensinya adalah kemurkaan Allah mendahului rahmat Allah. Bagaimana mungkin kita katakan, jika mereka beramal yang seharusnya mendapatkan rahmat, namun mereka tidak mendapatkan rahmat tersebut. Namun jika mereka beramal yang terancam adzab, maka mereka akan diadzab (di neraka). Hal ini tentu saja bertentangan dengan kandungan hadits di atas.

No comments:

Post a Comment